jabar.bnn.go.id, Bandung – Di industri digital era 4.0 Indonesia akan menghadapi tantangan dan permasalahan yang semakin kompleks dimana salah satunya adalah permasalahan Kejahatan Narkotika yang semakin marak terjadi dengan menggunakan teknologi informasi di sekitar kita. BNN Provinsi Jawa Barat memandang perlu dilakukan upaya yang sistematis dan masif untuk menyelamatkan generasi dan membangun negeri dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Peran serta Akademisi maupun mahasiswa sangat dibutuhkan untuk meneruskan dan mewujudkan cita-cita bangsa ini, terlebih menyongsong Indonesia Emas tahun 2045 dan menjadi salah satu dari 5 (lima) kekuatan ekonomi terbesar di dunia sebagai negara maju. Upaya P4GN menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama, untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (bersih dari narkoba), karena 23 tahun ke depannya, Generasi Emas yakni anak-anak remaja, para pemuda inilah yang akan memimpin bangsa Indonesia kelak nanti.
Tahun ini Institut Teknologi Bandung menggelar Studium Generale dengan mengundang Narasumber apt. Yohanes Eko Ariyanto, S.Si., M.Si. (Sub Koordinator Pencegahan BNNP Jawa Barat) dengan topik “Jabar Bersinar: Menyelamatkan Generasi, Membangun Negeri”. Kegiatan ini dihadiri sekitar 468 orang mahasiswa dan mahasiswi ITB dari berbagai jurusan secara daring, Rabu (28/9).
Dalam paparannya, Subkoordinator Pencegahan BNNP Jawa Barat mengajak kepada seluruh peserta Studium Generale untuk terus bergerak mewujudkan lingkungan kampus bersinar melalui pendekatan 8 aspek program nota kesepahaman antara BNN RI dengan Kemenristek Dikti, antara lain (1) edukasi dan informasi P4GN, (2) pembentukan satgas dan relawan, (3) pelaksanaan deteksi dini melalui tes urine, (4) sosialisasi program rehabilitasi dan wajib lapor bagi para pecandu/korban penyalahguna, (5) peningkatan kompetensi sdm perguruan tinggi di bidang p4gn,(6) pengembangan materi dan insersi P4GN pada mata kuliah tertentu, (7) pengembangan UKM berorientasi P4GN, serta (8) Riset.
Kegiatan di akhiri dengan sesi tanya jawab antara peserta dan pemateri. Menutup paparan-nya, apt.Yohanes Eko menyampaikan Untuk menuju “Indonesia Emas”, peran dari mahasiswa sangat diperlukan sebagai, agent of change (yaitu turut merubah dari kondisi Indonesia Darurat Narkoba menjadi Indonesia Bersih Narkoba) dan mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan dalam pencegahan narkotika dan relawan anti narkoba di kampus.(IFK/RSA)