jabar.bnn.go.id, Bandung – Masalah penyalahgunaan Napza merupakan masalah kompleks yang terdiri dari masalah bio-psiko-sosio-kultural maka perlu dilakukan intervensi yang tidak hanya dari satu aspek saja, tapi perlu melibatkan berbagai aspek lainnya. Penanggulangan masalah penyalahgunaan Napza harus dimulai dari promotif-preventif hingga kuratif dan rehabilitasi.
Salah satu upaya pencegahan masalah penyalahgunaan Napza adalah melalui skrining atau deteksi dini dengan menggunakan instrument tertentu. Salah satu intsrumen untuk skrining adalah ASSIST (Alkohol, Smoking and Substance Involvement Screening Test). Skrining ASSIST adalah skrining pertama yang mencakup semua zat psikoatif dengan menggunakan kuisioner yang telah dikembangkan pada tahun 1997 oleh WHO dan peneliti spesialis adiksi. ASSIST dirancang khusus untuk dapat digunakan oleh petugas kesehatan dalam lingkup pelayanan kesehatan termasuk di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan/kapasitas petugas di FKTP dalam penggunaan instrument ASSIST adalah melalui pelatihan. Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Bandung menggandeng BNN Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan “Optimalisasi Skrining Assist”
Tenaga kesehatan dari 10 perwakilan UPTD Puskesmas di Kota Bandung yang telah mengikuti pelatihan diharapkan dapat melakukan skrining di wilayah kerja masing-masing serta mampu menemukan atau menjangkau kelompok/individu yang resiko tinggi penyalahgunaan Napza.(IFK/RSA)